Computer-Automotive-Electronics (Seko Personal Blog)


Serba-Serbi Upgrade CS1 II
January 24, 2011, 8:36 am
Filed under: Automotive | Tags: , , , , , , ,

Tips Performance Honda CS1

1. Pasang Karburator PE28 di Honda CS1, Biar Makin Responsif!

Tangerang – Meski sebagian motormania menganggap Honda CS1 bentuknya ‘rada ajaib’, sebagian lagi justru mengacungkan jempolnya. Baik dari segi desain maupun performa. Tak heran bila motor crossover andalan pabrikan berlambang sayap mengepak tersebut tetap laku di pasaran.

“Performa standarnya lumayan mantap dibanding motor sekelas. Malah kalau tenaga dapur pacunya ingin ditingkatkan lagi, mudah saja,” bilang Tri, mekanik Ultraspeed di kawasan Jl. Cipto Mangunkusumo (Jl. H. Mencong), Ciledug, Tangerang, Banten. Antara lain mengganti saluran gas buang dengan jenis freeflow, lalu dikombinasi dengan menukar karburator pakai tipe skep langsung.

Soalnya pengabut bahan bakar bawaan CS1 mengusung jenis vakum. Karburator jenis ini bukaan throttle berdasarkan tingkat kevakuman di ruang bakar.

Sehingga dari segi respon buka-bukaan tenaganya dianggap kurang begitu cepat. Berbeda dengan tipe skep langsung (velocity monoblock/VM) yang bukaan throttle-nya langsung ditarik kabel gas.

Tapi tentu semua itu tergantung settingan karburatornya juga. Bila tepat, dijamin akselerasi motor bakal lebih responsif.

Oh iya, dengan dua kombinasi ini (knalpot dan karbu PE28) saja, sudah cukup membuat lari CS1 ente makin ngacir. Apalagi bila ditambah dengan CDI yang kurva pengapiannya lebih advance plus tanpa limiter atau limiter-nya lebih tinggi dari standar.

Pemasangan tak perlu merubah intake

Pilihan karburator VM yang banderolnya cukup bersahabat di kantong dan mudah dalam hal penyettingan-nya yaitu Keihin PE28. Karbu ini bisa dibilang karbu sejuta umat. Banderolnya sekitar Rp 550 – 600 ribuan.

“Karbu ini spuyernya mudah dicari. Nyetting-nya juga enggak susah,” bilang Suar, mekanik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar.

Cara mengaplikasikannya ke CS1 pun terbilang mudah. “Bisa plug and play. Karena diameter luar venturi yang ke intake manifold tak jauh beda dengan karbu bawaan CS1,” terang Suar yang mengaku sudah beberapa kali menerapkan karbu tersebut ke CS1.

Ujung kabel dikecilin biar bisa masuk ke skep PE28

Tapi memang panjang mulut venturi karbu yang ke intake hingga ke boot filter karburator lebih pendek beberapa mm dari karbu standar.

“Tidak masalah kok. Boot-nya masih bisa ditarik atau disambung dengan potongan boot lain,” timpal Tri.

Paling hanya perlu menyesuaikan kabel gas yang nanti akan dipasang di skep PE28. “Itu juga gak susah. Caranya, ujung kabel gas standar cukup dikecilin secukupnya pakai kikir. Atau bisa juga dipotong dulu, lalu dibentuk ulang pakai timah,” tambah Tri.

Sementara untuk settingan spuyernya, baik Tri maupun Suar sepakat menggunakan kombinasi 40/112 (pilot jet/main jet) buat mesin standar.

“Tergantung kondisi mesinnya juga serta ubahan yang dilakukan. Terutama pemakaian knalpot freeflow. Biasanya untuk pilot jet range-nya 40 – 42. Sementara main jet antara 110 – 115,” beber keduanya.

2. Komparasi CDI Honda CS1, Power Naik Tapi Butuh Setting Ulang Karbu
Jakarta – Pengin aplikasi CDI aftermarket buat Honda City Sport 1 (CS1) kesayangan Anda? Berikut akan dibeberkan 3 otak pengapian yang mulai jadi jajanan CS1-mania. Di antaranya BRT, Rextor dan Cheetah Power.

Biar ada gambaran jelas berapa ongkos tebusnya serta seberapa besar pengaruhnya terhadap performa tunggangan, diuji coba langsung pada Honda CS1 milik PT Astra Honda Motor (AHM) yang masih standar ‘ting-ting’ dengan jarak tempuh baru 30 km.

Pengujiannya pakai mesin dynamometer DYNOmite milik bengkel Ultraspeed Racing (UR) di Jl. H. Mencong No.42, Ciledug, Tangerang. Hasil tes kondisi standar, tunggangan berlambang sayap mengepak ini menorehkan power maksimal 11,90 dk/9.348 rpm, sedang torsi puncaknya 9,073 Nm/8.125 rpm. (motorplus.otomotifnet.com)

BRT Neo Hyperband

Part pendongkrak performa warna hijau ini di pasaran bisa ditebus dengan dana Rp 610 ribu. Dari data tes, menunjukkan power maksimalnya 12,42 dk/10.809 rpm dan torsi tertinggi 10,02 Nm/7.991 rpm. Berarti ada peningkatan power 0,52 dk, sedangkan torsinya 0,95 Nm.

“Grafik dyno menunjukkan campuran bensin kering (kurang bensin), agar hasil setingan lebih maksimal sebaiknya ganti pilot jet dengan ukuran lebih besar. Naik 1 step sudah cukup,” anjur Apung, operator dyno UR.

Rextor Adjustable

Peranti seharga Rp 550 ribu terdiri dari dua pengaturan, yakni; pengaturan untuk maping (warna kuning) dan pengaturan maju mundur pulser (warna biru). Hasil tes diperolah power maksimal sebesar 11,97 dk/9.508 rpm, sedangkan torsinya 10,32 Nm/7.979 rpm. Ada peningkatan power 0,07 dk dan torsi 1,25 Nm.

“Biar hasilnya optimal sebaiknya pilot jet dinaikkan 1 atau 2 step, sedangkan kalau masih kurang op­timal, main jet cukup naik 1 step,” ujar Teddy Cong, penggawang Global Motorindo, distributor tunggal peranti ini.

Cheetah Power

Otak pengapian seharga Rp 450 ribu ini tipe CPEX Newbie adjustable yang dilengkapi sakelar untuk pindah setingan (2 map), yakni; setingan untuk motor standar dan spek racing (sudah bore-up). “Juga dilengkapi CD program, apabila menginginkan program ulang CDI untuk mendapatkan setingan lebih optimal,” ujar Ruddy Tanumihardjo, produsen part racing ini.

Setelah dites, hasil yang diperoleh adalah; power tertinggi 13,00 dk/11.078 rpm dan torsi puncak 10,09 Nm/8.033 rpm. Berarti ada kenaikan power sebesar 1,1 dk, sedangkan torsinya 1,017 Nm.

Kesimpulan

Lantaran pemakain CDI racing ini membuat pengapian meningkat, ujungnya butuh suplai bensin lebih banyak agar pembakaran optimal. Untuk itu mesti jetting ulang, naikin pilot jet 1-2 step, agar campuran BBM tidak kering (kurang suplai bensin).
Hasil Dyno
Part Harga Power Torsi
Standar 11,90 dk/9.348 rpm 9,073 Nm/8.125 rpm
BRT Rp 610 rb 12,42 dk/10.809 rpm 10,02 Nm/7.991 rpm
Rextor Rp 550 rb 11,97 dk/9.508 rpm 10,32 Nm/7.979 rpm
Cheetah Power Rp 450 rb 13,00 dk/11.078 rpm 10,09 Nm/8.033 rpm

BRT: 021-8765447
Rextor : 021-42876931
Cheetah Power: 021-33417323

3. Komparasi Knalpot Honda CS1, Ngikutin Karakter Bro!
Jakarta – Menu wajib mendongkrak performa pasti mengoprek knalpot. Entah standar dibobok, atau sekalian ganti knalpot aftermarket. Tujuannya jelas agar aliran gas buang lebih lancar, sehingga tenaga dan torsi bisa terdongkrak.

Nah begitu juga untuk Honda CS1. Ternyata di pasaran sudah cukup banyak yang bikin untuk motor 125 cc berpendingin cairan ini. Beberapa di antaranya ada AHRS, CLD dan Ahau.

Ingin tahu seberapa besar kenaikan performanya, maka kami menguji untuk Anda. Pengukuran menggunakan dynamometer DYNOmite milik Ultraspeed Racing, di Jl. H. Mencong, Ciledug, Tangerang. Tiap knalpot mendapat kesempatan 3 kali run dan diambil hasil terbaik.

Motor yang digunakan dalam kondisi standar, jarak tempuh sekitar 13.700 km. Bahan bakar Pertamax. Tiap ganti knalpot tanpa dilakukan ubahan apapun. Saat masih pakai knalpot standar, tenaganya 11,29 dk/9.300 rpm, torsi 9,4 Nm/8.000 rpm. Gimana setelah ganti knalpot? Simak terus.

AHRS Vector

Pelepas gas buang asal Depok, Jabar ini tampil cukup atraktif. Terutama silencer besarnya yang dilapis hitam dan titanium doff, mirip pakai teknik powder coating. Leher terdiri dari 3 tingkat ukuran, dibanding yang lain termasuk paling kecil, mirip standarnya.

Silencer bisa dipisah dengan melepas 2 per pengikatnya, karena cuma terpasang secara slip-on. Kalau ingin memiliki mesti menukar dengan uang Rp 350 ribu. Oh iya, saat pasang ke footstep, baut mesti diganti dengan yang lebih panjang. Rekomendasinya pilot jet naik satu step.

Setelah terpasang, knalpot AHRS bisa mendongkrak tenaga jadi 12,26 dk/9.263 rpm, torsi 10,4 Nm/7.250 rpm. Terjadi kenaikan 0,97 dk dan 1 Nm. Torsi galak di rpm lebih rendah, cocok untuk jalanan perkotaan.

Ahau

Knalpot yang satu ini datang dari Kelapa Dua, Depok, Jabar. Tampilannya mengilap dengan krom di semua lini. Secara keseluruhan ukurannya paling pendek, dan silencer tak terpisah. Leher terbagi dalam 2 tingkat.

Untuk memboyongnya cukup Rp 300 ribu. Rekomendasi dari Rudi ‘Ahau’ Sukirman, spuyer mesti naik. Tentu minimal satu step biar ruang bakar tak terlalu kering. Pemasangan langsung plek, paling di baut cylinder head mesti tambah ring.

Begitu terinstal dan diukur. Tenaga meningkat jadi 12,65 dk/10.200 rpm, torsi 9,4 Nm/8.300 rpm. Meningkat sebesar 1,36 dk, sedang torsi tak ada kenaikan. Tenaga terkerek cepat hingga di rpm tinggi, pasti galak untuk tarik-tarikan di trek pendek.

CLD

Nah kontestan yang satu ini datang dari Ciledug, Tangerang. Bentuknya panjang dan besar. Leher terbuat dari pipa stainlees steel yang dilas rapi. Silencer dari pipa aluminium yang berisi glasswool. Suara paling lembut.

“Ini versi kompetisi, baiknya untuk yang sudah bore-up atau ganti klep,” terang Dodo Zulianto, pemilik merek ini. Saat dipasang, klem yang disertakan tak bisa langsung pas, mesti ada ubahan lagi.

Tenaga yang bisa dihimpun setelah dipasang jadi 12,83 dk/9.625 rpm, torsi 10,2 Nm/7.800 rpm. Terjadi kenaikan sebesar 1,54 dk dan 0,8 Nm. Kombinasi power dan torsi lumayan besar, cocok untuk jalanan panjang seperti keluar kota.

Kesimpulan

Pemakaian knalpot aftermarket ternyata mampu meningkatkan tenaga maupun torsi secara instan. Karakter tiap knalpot berbeda, bisa disesuaikan dengan kebutuhan berkendara. Dan jika ingin lebih maksimal butuh penyetelan lain, minimal kenaikan spuyer dan setel angin.
Data performa
Merek Tenaga Torsi
Standar 11,29 dk/9.300 rpm 9,4 Nm/8.000 rpm
AHRS 12,26 dk/9.263 rpm 10,4 Nm/7.250 rpm
Ahau 12,65 dk/10.200 rpm 9,4 Nm/8.300 rpm
CLD 12,83 dk/9.625 rpm 10,2 Nm/7.800 rpm
CLD : 021-68786799 AHRS : 021-77820649 Ahau : 021-71628889

4. Pilihan Monosok Honda CS1, Aftermarket Vs Part Substitusi

Jakarta – Untuk sistem peredam kejut standar Honda CS1, memang tidak ada masalah berarti soal kemampuan ayunannya selama ban masih pakai ukuran yang setara bawaan pabrik.

Tapi memang ada beberapa pemilik motor bergenre crossover andalan pabrikan berlambang sayap mengepak tersebut yang merasa kinerja suspensi, terutama bagian belakang (monosok), terlalu empuk.

“Terutama ketika membawa beban tambahan (boncengan). Bagian buritan jadi kelihatan rendah banget,” aku Sofyan, salah satu pembesut CS1 keluaran 2008 asal Cibubur, Jaktim yang memilik bobot tubuh 75 kg.

Sialnya, monosok standar CS1 tidak memiliki penyetelan tingkat kekerasan. Sehigga kalau ada beban tambahan yang lumayan berat, jadi amblas deh, buritannya.

Tak cuma itu. Di beberapa milis, ada pula pemilik CS1 yang curhat ketika coba mengaplikasi ban gede, ban belakang jadi ‘ngegasrut’ (bergesekan) dengan sepatbor. Sehingga ia berencana mengganti monosoknya pakai produk lain.

“Saya mau ganti monosok Honda CS1 saya. Soalnya yang standar terlalu empuk dan kurang tinggi. jadinya setelah ganti ban yang gede, bannya kegasrut ke sepatbor belakang,” tutur Andi (sebut saja begitu).

Nah, untuk mengakomodir keluhan-keluhan pemilik CS1 tersebut, motorplus.otomotifnet.com coba melakukan survei ke beberapa sentra onderdil dan variasi di Jakarta. Hasilnya, cuma nemu satu buah produk yang kebanyakan didagangkan oleh toko-toko part di sentra onderdil tersebut untuk CS1.

Monosok yang dimaksud adalah merek YSS (gbr.1). Itu pun hanya 1 tipe yang dipasarkan oleh PT Mitra2000, selaku distributor tunggal sokbreker YSS di Tanah Air.

“Pilihannya cuma ada tipe MD302-255P-04-85. Tapi itu sudah cukup kok. Karena tingkat kekerasan pernya lebih kuat meski dipakai berboncengan. Sudah banyak kok yang pakai,” bilang Benny Rahmawan dari bagian R&D PT Mitra2000 yang bermarkas di kawasan Lodan Center, Ancol, Jakut.

Untuk panjang sokbreker yang dibanderol Rp 750 ribu itu sendiri, kata Benny tetap sama dengan standar bawaan pabrik. Hanya saja diameter batang pernya didesain lebih gede dari aslinya CS1. Sehingga sudah pasti lebih keras.

“Biasanya kalau ingin buritan terlihat lebih tinggi, mereka pakai peninggi sok,” tambahnya. Cuma, cara ini tidak di-recomended. Karena konstruksi monosok CS1 tidak menggunakan link. Melainkan sistem langsung. Kalau pakai peninggi sok, berisiko membuat as sok gampang patah saat motor melintas jalan berlubang.

“Kalau mau buritan lebih nungging, pakai saja monosok CBR 150. Lebih panjang sekitar 1,7 cm. Buritan jadi lebih tinggi 4 – 5 cm dari standarnya. Cocok buat yang ingin mengaplikasi ban lebar,” tukas Andri ‘Aming’ Aliwarga, bos Laksa Motor di kawasan Pedurenan, Kuningan, Jaksel yang mengaku sudah pernah menerapkannya di CS1

5. Ragam Paket Bore-Up Honda CS-1
Jakarta – Meski populasi Honda CS1 tak sebanyak bebek Honda yang lain, banyak juga kawula muda yang menungganginya. Bahkan enggak sedikit yang membore-up kapasitas mesinnya demi kebutuhan tertentu agar larinya makin ngacir.

“Biasanya cuma order korek harian, tapi ada juga yang minta dibore-up. Intinya dibikin lebih responsif dan enteng. Jarang yang dikorek sampai ekstrem,” urai Nazar, bos Nazar Motor (NM) di Jl. Kebagusan Raya II No.22 Jaksel. (motorplus.otomotifnet.com)

Piston Set

Demi dongkrak kapasitas, tentu harus aplikasi piston lebih gede. “Para tuner biasa aplikasi seher standarnya (58 mm) oversize (OS) 200 dengan total 60 mm atau comot seher saudaranya, Honda Tiger dengan diameter 63,5 mm versi aftermarket, sekalian booring baru,” aku Nazar.

Tujuannya agar suplai bensin ke ruang bakar lebih banyak, sehingga pembakaran akan meningkat. “Untuk harian atau turing luar kota, mengandalkan diameter piston 60 mm atau 63,5 mm kapasitas ruang bakarnya jadi 133,4 cc dan 149,4 cc. Ubahan ini sudah pas dan cukup,” kekeh mekanik pengalaman lebih dari 10 tahun ini.

Noken As

Ubahan selanjutnya pada noken as. Buat membantu mempercepat proses buka tutup klep, tuner biasa aplikasi noken as racing maupun noken as standar yang sudah di-custom.

“Noken as racing atau custom, rata-rata tonjolannya lebih tinggi dibanding aslinya, sehingga mampu membantu buka tutup klep lebih maksimal. Hal ini untuk mengatasi putaran bawah biar lebih cepat,” ujar Mujad, bos Racing Mujad Continue (RMC) di Jl. Pala Kali Raya, Kukusan, Depok, Jabar.

Spuyer

Pilot jet dan main jet standar dilengserkan dan diganti spuyer dengan ukuran lebih besar. “Solusi ini jadi alternatif pilihan, karena para riders biasanya masih mengandalkan karburator standarnya,” imbuh Mujad.

Per Kopling

Untuk peroleh entakan awal lebih responsif, tuner biasa mengandalkan per kopling racing. “Spesifikasi lebih keras dan panjang dibanding per kopling standar, sehingga mampu memberikan tendangan balik dan transfer tenaga pada peranti kopling lebih cepat. Ujungnya, akselerasi juga lebih optimal,” beber Trisno, penggawang bengkel Ario Motor (BAM) di Srengseng, Kebon Jeruk, Jakbar.

Knalpot

Bila belum puas dengan ubahan dan pengaplikasian part di atas, untuk peroleh performa lebih optimal dan sesuai ubahan mesin, bisa aplikasi knalpot model freeflow.

“Baik versi aftermarket maupun standar bobok, hasilnya tidak jauh beda. Yang jelas bikin peredaran gas buang lebih lancar dan plong. Sehingga tenaga pasti terdongkrak,” yakin Muh. Supriyadi, kepala mekanik Ultraspeed Racing di Jl. H. Mencong No.42, Ciledug, Tangerang.

Bagi motormania pembesut Honda CS-1 yang berencana bore-up tunggangannya, baik untuk harian maupun turing, sebagai bahan referensi bisa hubungi atau sambangi bengkel di bawah ini.

Daftar Paket Bore Up

Nazar Motor (021-96790080)
Bore-up 149,4 cc = Rp 1,7 juta
Isi Paket : Piston Tiger 63,5 mm NPP, booring, noken as custom, ganti spuyer, knalpot bobok, porting polish, klep gede, per kopling racing. Pengerjaan 3 hari.

Bengkel Ario Motor (0812-80616444)
Bore-up 149,4 cc = Rp 800 ribu
Isi paket : Piston Tiger 63,5 mm, booring, spuyer, per kopling, majuin timing pengapian, paking. Pengerjaan 2 hari.

Racing Mujad Continue (021-95537919)
Bore-up 133,4 cc = Rp 1,8 juta
Isi paket : Piston NPR 60 mm, booring, noken as racing, knalpot aftermarket, spuyer,per kopling. Pengerjaan 4 hari.

Ultraspeed Racing (021-7313886)
Bore-up 142,4 cc = Rp 1,5 juta
Isi paket : Piston NPR 62 mm, booring, porting polish, noken as custom, knalpot SKR, spuyer,per kopling. Pengerjaan 2 hari.

Catatan : CS-1; Diameter x langkah piston = 58 mm x 47,2 = 124,7 cc

6. Pilihan Per Kopling Aftermarket Honda CS1
Jakarta – Buat mendukung tarikan lebih yahud, enggak sedikit pemilik Honda CS1 yang mengganti per kopling (PK) bawaan dengan produk aftermaarket berspesifikasi racing (umumnya, bahan lebih kuat, keras. Jadi diklaim lebih bagus) atau adopsi milik motor lain yang lebih oke

Oh ya, fungsi PK adalah, komponen yang memberikan tekanan pada kampas kopling agar peranti itu menempel dengan kuat pada pelat kopling, sehingga perpindahan transmisi dapat dilakukan dengan baik dan meminimalkan tenaga yang hilang.

“Kuat atau lemahnya per kopling mendorong kampas pada pelat kopling (saat gaya sentrifugal) akan mempengaruhi proses perpindahan tenaga putaran mesin ke gir dan roda belakang,” urai Kahfi dari K-22 Garage di daerah Fatmawati, Jaksel.

Bicara merek, di pasaran tersedia PK racing dari ‘label papan atas’ kayak CLD, TDR, Daytona, R9, BRT dan Kawahara. Kalo harga bervariasi, mulai Rp 50-130 ribuan. Emang sih, PK racing untuk Honda CS1 tidak sebanyak besutan lain.

Tapi enggak usah resah. “Meski per kopling aftermarket CS1 masih jarang, tapi bisa pake punya Honda Karisma 125, kok! Karena diameter dan tingginya hampir sama,” ujar Ahyar, pegawai dari Surganya Bikers, di kawasan Depok, Jabar.

Untuk mengaplikasi PK tersebut sah-sah saja buat tunggangan yang masih standar. Selain itu juga membuat kampas kopling jadi lebih awet dan akselerasi lebih cepat. Apalagi, tunggangan yang dibore-up, butuh dorongan yang maksimal.

Untuk PK aftermarket, rata-rata mempunyai batas kekenyalan lebih keras dibanding standarnya. Dengan itu, bukan berarti yang keras itu bagus, lo!

“Usahakan jangan terlalu keras, bisa merusak rumah (baut) PK karena menahannya, saat tuas kopling ditarik (kopling manual). Baiknya, cari panjangnya lebih 2 ulir dari standarnya dan diameter yang sama,” lanjut Kahfi, sambil bilang panjang PK aslinya mencapai 4 cm dengan sigmat .

Kekenyalan PK bisa dilihat dari tinggi pegas dan diameter ulir per . Semakin tinggi dan besar, biasanya akan kian keras pula per tersebut. Untuk itu per kopling banyak ragam ukurannya, mulai motor standar sampai full kompetisi.

Selain itu, material bahan juga ikut menentukan harga. Maksudnya, selain harus kuat menekan pelat kopling, pegas dituntut harus cepat kembali ke posisi awal setelah ditekan penuh. Nah, itu hanya bisa didapat dari material yang berkualitas bagus.

Seperti PK BRT (gbr.4) seharga Rp 99 ribu, yang dibuat dari kawat baja murni yang diproses dengan sistem Hot Wire System. Karena proses tersebut, per kopling BRT lebih awet dan dijamin tingkat penurunan sangat kecil. (motorplus.otomotifnet.com)
Tabel Harga
BRT Rp 99 ribu
CLD Rp 49 ribu
R9 Rp 78-80 ribu
HRP Rp 75-80 ribu
Kawahara Rp 55 ribu
TDR Rp 110-130 ribu
HRP Rp 75-80 ribu
TK Rp 100 ribu
Inspiro Rp 100 ribu

Surganya Bikers : 021-77825144
Dodo Racing: 021-7345655

PS: saya sendiri memakai per kopling ori cbr, tarikan mantap dan tidak terlalu keras. tingkat kekerasan jika sudah terpasang 11~12 dengan ori cs1 tapi tarikan mungkin meningkat 20%.

7. Pilihan Spuyer Aftermarket Honda CS1

Jakarta – Pada karburator terdapat beberapa komponen pendukung agar tarikan besutan dari bawah sampai atas tetap terjaga. Yaitu spuyer atau sering dibilang pilot dan main jet (gbr.1).

Nah, fungsi keduanya mengatur pasokan bahan bakar dan udara ke ruang bakar. Karbu standar Honda CS1 tipe vakum, berdiameter venturi 28 mm dengan ukuran standar pilot jet 35 dan main jet 108.

“Karbu ini punya karakter smooth, tarikan agak kurang responsif. Karena berbeda dengan karbu konvensional (skep),” sahut Johny Holle dari Jhony Holle Motor (JHM) di Daan Mogot, Jakbar.

Dalam mengaplikasikan spuyer bisa pakai produk aftermarket atau dari tunggangan lain. Di pasaran terdapat merek Kitaco, Extreme, TDR, AHRS dan masih banyak lagi (gbr.2). Lalu, harganya masih terjangkau, mulai Rp 20–45 ribuan.

Sedangkan pemasangannya juga gak terlalu sulit, dengan cara membuka bodi, lalu kendurkan filter, tarik keluar karbu tersebut dan lepas peranti pendukung (spuyer) pada karbu tersebut.

Karena spuyer CS1 masih jarang yang jual, jadi masih bisa andalkan spuyer motor lain. “Bisa pakai aftermarket atau copotan punya Honda Karisma, Supra atau Yamaha Mio (gbr.3). Bentuk alur atau dratnya masih sama,” ujar pria kerap disapa Om Jhon ini.

Untuk tunggangan yang sudah ganti knalpot racing, bisa dilakukan dengan cara menyetel ulang setelan udara atau menaikkan pilot jet 2 step. Dan buat open filter, harus menaikkan satu step pada pilot jet menjadi 36 dari aslinya dan main jet standar.

Nah, jika kapasitas mesin Anda sudah dibore-up, kudu diganti pilot jet atau main jet tersebut. Karena itu, kompresi di ruang bakar membutuhkan pasokan bensin yang lebih banyak atau bisa juga mengaplikasi venturi karbu lebih besar.

“Kalo masih pengen pakai karbu standar, bisa dinaikkan sampai 5 step dan buat yang karbu besar tergantung permintaan mesin. Dan banyak pengguna yang pake merek TDR dan Kitaco (gbr.4), selain dari segi harga, kualitas juga bagus,” tutup Om Jhon, mantan mekanik Honda itu. (motorplus.otomotifnet.com)
Table Harga :
Merek Pilot Jet Main Jet
TDR Rp 23.100 Rp 27.700
Kitaco Rp 21.200 Rp 20.000
AHRS Rp 19.600 Rp 17.300
Extreme Rp 45.000
Daytona Rp 45.000
Jhony Holle Motor : 0812-9599656

8. Part Substitusi Honda CS1, Banyak Juga lho!

Jakarta – Beberapa komponen Honda CS1 Anda harus diganti baru? Let’s do it now! “Tentu kalo mau besutan itu tetap yahud diajak menemani aktivitas sehari-hari. Tenaga enggak ngedrop dan suara tetap halus,” ajak Hendy dari Gmotor, di kawasan Bintaro, Tangerang.

Tentu ada hal menarik yang perlu dicatat dari ajakan Hendy tadi. Ya.. menurutnya, kalo susah nyari milik aslinya, bisa lakukan langkah substittusi part. “Pilihannya, bisa dari produk Honda juga, atau motor merek lain. Asyik, kan?” katanya.

Gear Set

Perbandingan standar gir depan-belakang Honda CS-1 yaitu 42/14 dan ukuran rantai 428. Pilihan gir itu jatuh pada Suzuki Satria FU 150.

“Ukuran dua peranti itu sama, jadi bisa digunakan. Tapi butuh penyesuaian di lubang baut gir dengan cara diperbesar pakai mata bor 10 mm,” ujarnya.

Pertukaran tersebut efektif dilakukan bagi CS1-mania di daerah yang kebetulan agak sulit menemui orisinalnya. Alhasil, tunggangan kesayangan tetap bisa beroperasi, tanpa menunggu lama di bengkel, kan?

Nah, buat aftermarket sproket Satria FU seperti Indopart dibanderol Rp 90 ribuan.

Kampas Rem

Walaupun selisih sedikit perbandingan harganya, tapi bisa membantu menghemat biaya, cuy! Gantinya punya Honda Supra X 125 dan Tiger seharga Rp 36.400. Sedangkan milik CS1 Rp 38.500. Oh ya, ada juga sih pilihan part KW-nya yang dibanderol Rp 15 ribu (buat alternatif saat kondisi darurat, ya).

Per Dan Kampas Kopling

Bagi pengguna motor Honda gak perlu bingung, karena kampas kopling masih bisa saling tukar dengan tipe lainnya, baik itu CS1, Grand, Supra, GL series, Tiger dan CBR150. “Karena semua tipe bisa saling pakai. Jadi, satu untuk semua deh! Hanya yang beda sendiri milik Karisma dan Supra X 125,” ujarnya.

Spuyer

Jika tunggangannya pakai knalpot racing, tentu bagian pengabut juga perlu diperhatikan guna akselerasi lebih cepat. Pilihan bisa memakai punya Yamaha Mio atau Honda Karisma 125. “Untuk pilot jet pakai Mio dan Karisma, kalo main jet-nya bisa gunakan CBR 150,” tutupnya

sumber : otomotifnet online


48 Comments so far
Leave a comment

nice info.

Comment by gaplek mania

terima kasih telah mampir

Comment by sekopati

mas saya mau nnya misal bedanya gear bawaan biasa cs1 sama yg titanium (berwarna gold)bgusan yg mana ya? misal mau diajdiin racing gmn ya?

Comment by rizky

racing atau tidak bukan berdasarkan warnanya. biasanya aftermarket produk terkenal lebih tahan lama dibanding yg ori. tetapi untuk gear tersebut tidak menambah performa.

Comment by sekopati

I always needed to write on my website something like that. Can I include a part of your post to my blog?

Comment by zip codes

mas, sy salut dgn ulasan cs nya yg begitu lengkap, sy iri juga nih !, tlng dong kasih ulasan kaya gitu utk motor smash, thanks.

Comment by rusman

dicari-cari dulu artikelnya ya mas bro…karena saya sendiri penunggang cessi dan termasuk motor langka sehingga sedikit sekali artikel yang membahas secara detail. karena itu saya prioritaskan buat cessi rider. tapi pada umumnya bisa juga diterapkan untuk smash.

Comment by sekopati

mas, itu klo ganti monoshock punya cbr, langsung pasang apa ada yg harus dimanipulasi dulu??

Comment by tansu

seharus tidak ada yg dimodif bro alias pnp hanya saja tingginya naik 1 cm karena std cs1 255 mm sedangkan cbr 265 mm. hanya saja saya belum pernah ganti cbr mas…..

Comment by sekopati

trus, klo buat aplikasi ban gede (depan & belakang), yg recommended maksimalnya ukuran berapa masbro?? (tentunya setelah ganti monoshock cbr)

Comment by tansu

dengan ganti monoshock cbr mungkin paling besar 110/70 tanpa mentok spakbor kiri dengan catatan setelan agak dibuat keras sedikit. sedangkan yg depan bisa muat 90/80 type fdr tubeless dengan catatan spakbor depan dinaikan sekitar 2cm. Idealnya depan 80/90 belakang 100/80. sekarang saya pakai 90/80 depan dan belakang 110/70.

Comment by sekopati

ban belakang 110/80/17 .gak mentok mas?cs1 ku ban blkg udah botak.pengen tubeless.biar aman

Comment by gaplek mania

yg bener bukan 110/80 17 tapi 110/70 17. tapi mentok kalau boncengan dan kena poldur….kalau sendirian sih aman

Comment by sekopati

kalo 100/80/17 masih aman dong.takutnya akselerasi jadi lambat kalo kegedean ban.

Comment by gaplek mania

kalau akselerasi otomatis akan lebih lambat jika tidak ada ubahan alias std..

Comment by sekopati

gan cs1 nya ane udah diganti cdi brt, per kopling tdr, kanvas kopling brt, knalpot freeflow, filter udara di buka, spuyernya pake ukuran brp untuk karbu PE 28 & karbu standarnya…?

Comment by adit

jika open filter main jet coba naik 1 step dan pilotnya naik 2 step. ukuran standar cs1 kalau gak salah 36 dan 108

Comment by sekopati

oke gan…
makasih saran.a gan…

Comment by adit

salut..salut. mas nanya..cs1 aku kalo hari ini di pake hujan-hujanan lebih dari 30 menit, besok paginya pasti gak mau di ajak jalan. mesin hidup tapi cuma stasioner (1000-3000rpm) kalo di gas mati… motor standar cuma knalpot ganti freeflow daytona.
tapi kalo di biarkan sehari gak di hidupkan,bisa jalan lagi.. knapa ya?? sebelumnya thank….

Comment by david

coba cek kondisi busi apakah terlalu basah ? terus cek juga kondisi air filternya takutnya sudah terlalu kotor sehingga pada saat hujan jadi lebih banyak campuran bensinnya dibanding udara.

Comment by sekopati

efek pake knalpot freeflow daytona, untuk jangka panjang apa? cs1 aku biasa q pakai minimal 80km perhari..

Comment by david

knalpot free flow akan memperbaiki akselerasinya bro. biar gak terlalu lemot. secara jangka panjang tidak terlalu berpengaruh kok.

Comment by sekopati

mu tnya ne tntang cs1.. mtor cs1 sya ngrasa aneh mas, kadang top speednya ok bgd, py kdang-kadang cuma 80, malah prnah 70 doang mas, knpa ya mas?
apa ada masalah ma karbunya? apa kseringan sya pake top speed?
klo cs1 bsa d pkein karbu beat ga?

Comment by andi

wah agak sulit menduganya. kemungkinan setelan karbu yang tidak benar, filter udara sudah kotor dan setelan klepnya tidak tepat. jangan lupa cek kondisi businya. kalau mau ganti karburator lebih baik pakai ex nsr aka keihin pe 28.

Comment by sekopati

oo gtu ya mas, kyanya si dri stelan karbunya..
oia mas, sya nyari repair kit cs1 ko susah ya?
klo mu nyarinya dmna ya mas?
d bengkel resmi juga ga ada..

Comment by andi

mas, mu nanya nih..CS1 ane dah asik sih tarikannya..tp ko u/ gigi 4 ke 5 tarikannya langsung rada kendor..itu knpa ya..
mu ganti gear kecil sih, tp ngaruh ga ya..

“pengubahan”
– sepuyer udah dirojok lubangnya jd rada gedean
– CDI BRT HYBRAND
– knalpot racing handmade
– busi racing
(ada yang kurang ga mas kira2 ya, biar lbih asik tarikannya buat standaran)

Comment by iejal

maksud tarikan itu akselerasi atau top speed ? jika akselerasi yg diinginkan maka penggantian gear yg lebih kecil akan membuat tambah lemot tapi top speed akan meningkat. jika ingin meningkatkan akselerasi maka bisa ganti per kopling berikut kampas koplingnya dengan punya cbr pasti tambah maknyos mas…

Comment by sekopati

payah didaerah sini toko penjual part dan bengkel pada gak ngerti pj/mj ukuran diatas std, kalo orang benkel rekomendednya stel angin doang gak haram tukar spuyer. bingung jdnya

Comment by Robert Simangunsong

minta izin untuk di share ya gan……..

Comment by be1210nny

silahkan gan…

Comment by sekopati

Saya mo nanya gan. Klo cs1 pake knalpot supra x125 injeksi yg baru. Perlu ngerubah banyak ga? Atau hanya cukup ganti silencernya aja?

Comment by Dimas

cukup ganti silincer dan disesuaikan dudukannya. terus sekalian setting ulang karburatornya. hanya saja tarikan awal akan lebih lemot tapi air flownya lebih besar sehingga untuk putaran atas terasa lebih panjang.

Comment by sekopati

gan ne mau nanya… cs1 ane koq sering ngadet yah… padahal ga ada apa” , trus ga bisa lepas filter jga.., kalo dilepas filternya mbrebet n ga bisa narik malahan cs1 ane… tolong infonnya gan…

Comment by bayu

kalau open filter harus setting ulang karbunya mas

Comment by sekopati

gan ane pnya cs1 tpi kok sering kretek2 pas dimasukin gigi..
Itu apanya ya gan..
N ane dah beli tali kopling tiger ko mlah g kepanjangan ..

Comment by lungguh

bisa jadi kampas kopling sudah menipis atau oli kurang bagus. biasanya bunyi kretek2 itu dari kondisi rantai yang kering tanpa pelumas juga bisa

Comment by sekopati

Mas Bro…mo tanya tetang CS1 kl CDI bs subsitusi ma motor ap y..????

Comment by Sam

lebih baik jangan mas, lebih baik pakai yg aftermarket saja

Comment by sekopati

mas tanya dong, punya skematik untuk pin cdi cs1 tidak?

Comment by rudi

maaf mas gak punya

Comment by sekopati

mass cdi nya sama kaya apa si cs1 ane pusing deh ??

Comment by kemal

persamaannya mungkin kaya sonic, kalau cbr harus dilakukan penyesuaian. jika mau yg customize bisa cari yang type programmable

Comment by sekopati

Mas, saya sdh ninggin shock belakang, agar rantai g gasruk enaknya gear set diupgrade pake apa mas?

Comment by Jin

maksudnya rantainya gasruk ? atau ban yang gasruk bro ?

Comment by sekopati

mas saya mau nanya nie,,, honda cs1 saya kok saat mau masuk gear 4 malah g ada tarikannya….. hbis tu lemot lagi bunyinya,,,, gmana y mas klo mau mengatsi ini semua ???? tolong dijawab ya….

Comment by 999999999

motor tahun berapa mas ? mungkin perlu cek celah valve biar gak kedodoran diputaran atasnya.

Comment by sekopati

bengkel cs1 di malang ada. ? q pengen yg ahli cs 1.

Comment by lukman

maaf mas saya tidak ada referensi

Comment by sekopati




Leave a reply to Robert Simangunsong Cancel reply